Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
image by wikipedia.org/wiki/ITIL
- Service Strategy
memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle - Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. - Service Transition
menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation. - Service Operation
merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI. - Continual Service Improvement
memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Framework ITIL memang akhir-akhir ini tengah mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan di Indonesia. Framework ITIL mulai banyak digunakan oleh organisasi diberbagai industri dan sektor. Di perusahaan-perusahaan Telko, ITIL telah banyak dipakai sebagai acuan dalam pengelolaan IT mereka. Perkembangan ini didorong oleh berbagai hal antara lain:
- Kesadaran akan pentingnya sebuah acuan dalam pengeloaan IT
- Banyaknya standard yang proprietary dalam pengelolaan IT
- Top down approach yang dilakukan oleh korporasi atau lembaga lain untuk mengimplementasikan ITIL
- ITIL dipandang sudah berhasil dalam membantu banyak organisasi dan perusahaan dalam pengelolaan IT yang efektif, efisien dan ekonomis
Contoh ITIL berhubungan dengan pengelolaan IT perusahaan, seperti: SDLC, Perubahan terhadap infrastruktur, troubleshooting, database, monitoring, security dll.
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/ITIL
https://itilindo.com/2009/06/25/asiknya-belajar-itil-dengan-simulasi/
0 komentar:
Posting Komentar